Desa Terdingin Oymyakon, Saking Dinginnya Bulu Ketek Kita Bisa Keras Membeku Cuy!
Inilah Oymyakon desa terdingin di muka bumi, saking dinginnya bulu mata sampai bulu ketek kita bisa keras membeku seperti kayu hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Terbayang bukan betapa mengerikannya jika kita berada di kondisi ekstrim suhu tempat ini yang mencapai minus 67 derajat celcius (-88° Fahrenheit).
Terletak di Yakutia wilayah terpencil negara Siberia, Desa yang memiliki reputasi paling dingin di dunia ini hanya ditempati sekitar 500 penduduk saja. Dan selama berlangsung siklus musim dingin, Desa Oymyakon mengalami kondisi gelap gulita 21 jam untuk setiap harinya.
Foto-foto Oymyakon Desa Terdingin di Siberia dengan Suhu Ekstrim -67 Derajat Celcius

Namun fenomena alam ekstrim yang terjadi di desa Oymyakon justru membuat para wisatawan mancanegara tertarik berkunjung ke tempat ini. Ya mereka penasaran banget ingin mengetahui bagaimana cara penduduk desa ini bertahan hidup padahal dinginnya cuaca di Oymyakon, katanya bisa bikin bulu ketek gembrong mendadak keras melengkung.
Sebut saja Amos Chapple, seorang Jurnalis foto dari Selandia Baru, ia sampai hati mengunjungi desa terdingin Oymyakon. Dalam dokumentasinya, Chapple mengatakan perjalanan menuju desa terdingin di Siberia ini sangat sulit, belum lagi ditambah dengan kondisi jalanan curam yg tak bersahabat.
Lebih dari tujuh jam lamanya penerbangan dari Moscow, kemudian Chapple harus menunggu lagi selama 2 hari di dalam gubuk dan bertahan hidup dengan makanan sup rusa, barulah ia mendapatkan tumpangan menuju desa terdingin Oymyakon

“Ketika pertama kali berada disana, tulang-tulangku langsung goyang tum hi ho, rasanya linu mungkin saja tulangku masuk angin. Chapple juga menceritakan banyak pengalamaannya saat berada di sana. Tahukah kamu apa menu utama makanan penduduk asli di Desa Oymyakon?
Mungkin hanya daging saja, itupun dimakan dalam keadaan masih mentah dan keras membeku. Jangan pernah bertanya apakah disini ada sayur-sayuran atau lalapan. Sebab sangat mustahil untuk tanaman tumbuh di tempat iklim ekstrim super dingin ini.

Makanan khas Orang -orang Yakutia adalah Stroganina ikan beku mentah yang diiris panjang, hati kuda beku yang masih mentah, daging rusa mentah, dan cemilan paling ekstrim adalah es batu dari darah kuda yang dicampur dengan makaroni. Bagi orang yang tak terbiasa tentu akan muntah melihat cemilan menjijikkan itu. Tapi lain halnya bagi penduduk dimari, ini merupakan cemilan idola.
Lalu Bagaimana dengan aktivitas harian penduduk desa terdingin di dunia ini? Tentu banyak aktivitas yang terhambat, misalkan tinta pulpen yang mengering, kacamata membeku dan menempel di wajah mereka, makanya sangat berbahaya memakai aksesoris perhiasan seperti anting dan kalung karna bisa membeku dan menempel di kulit.

Permasalahan vital di desa ini juga menyangkut transportasi, banyak akik mobil soak sampai oli mesin membeku sehingga para penduduk terpaksa meninggalkan mobil mereka begitu saja di jalan raya. Dan mirisnya ketika mereka berjalan kaki saat udara dingin, banyak yang tewas di tengah perjalanan sebelum berhasil singgah di rumah penduduk lainnya.
Masalah yang tak kalah ribetnya adalah saat mengubur mayat mereka. Karna tubuh mereka sudah menyatu dengan aspal jalanan sehingga warga pun terpaksa melakukan proses pencairan. Belum lagi mempersiapkan lubang kuburan, bisa memakan waktu 3 sampai 4 hari.

Warga akan membuat api unggun besar, kemudian batu bara yang sudah dimasak akan diletakkan ditengah jalan untuk melubangi bagian tanah yang ingin digali. Proses ini dilakukan terus berulang kali sampai berhasil mendapatkan ukuran yang pas untuk mengubur peti makam.
Hidup di desa terdingin di dunia Oymyakon sangatlah mengerikan, jangan coba-coba datang ke tempat ini hanya karna untuk menghilangkan rasa penasaran anda, sebab nyawa bisa menjadi taruhannya. Saat kita bernapas pun rasanya seperti asap cerutu yang berputar-putar di dalam mulut dan tenggorokan, rasanya menyesakkan.
Ketika sedang memotret pun Chapple pernah lupa memakai sarung tangan, hanya dalam hitungan menit jari-jari tangannya mati rasa karna membeku. Untunglah tak sampai kelamaan karna jika sampai merusak syaraf terpaksa jarinya harus diamputasi, Jangankan itu, bulu mata, upil sampai ketek temehek kita pun bisa langsung keras membeku, ungkap Chapple menceritakan pengalaman hidupnya selama berada di desa terdingin Oymyakon.
0 komentar:
Posting Komentar